Pekerja yang mogok pada umumnya tidak berhak atas tunjangan pengangguran, menurut Departemen Keamanan Ketenagakerjaan Washington.
RENTON, Washington — Saat pemogokan masinis Boeing memasuki minggu kedua, Distrik IAM 751 memiliki peringatan bagi anggota yang mempertimbangkan untuk mengajukan tunjangan pengangguran: Pekerja yang mogok umumnya tidak memenuhi syarat.
Lebih dari 33.000 pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja telah melakukan pemogokan sejak 13 September, dengan 94% pekerja memilih untuk menolak perjanjian sementara dengan Boeing dan 96% memilih mendukung pemogokan tersebut. Pembicaraan mediasi antara serikat pekerja dan perusahaan akan dilanjutkan pada 27 September setelah terhenti seminggu lalu.
Matt Jensen dari Departemen Keamanan Ketenagakerjaan Negara Bagian Washington mengatakan tidak ada undang-undang yang memperbolehkan pekerja yang mogok untuk menerima tunjangan pengangguran karena serikat pekerja adalah “pihak yang melakukan aksi”, atau dengan kata lain, kelompok yang memprakarsai penghentian kerja.
Dalam beberapa kasus, karyawan mungkin dipecat atau meninggalkan perusahaan selama pemogokan. Dalam hal ini, pekerja mungkin berhak atas tunjangan. Jensen menekankan bahwa setiap permohonan ditangani berdasarkan kasus per kasus.
Informasi lebih lanjut ESD mengenai pemogokan Boeing dapat ditemukan di sini.
Aksi mogok kerja sudah memasuki minggu kedua, namun pekerja baru menerima gaji mogok pada minggu ketiga. Anggota serikat pekerja akan menerima $250 per minggu selama negosiasi kontrak. Sebagian besar pendanaan berasal dari IAM Grand Lodge, dengan tambahan $50 dari Distrik 751.
Serikat pekerja sebelumnya mengatakan tujuan mereka mencakup kenaikan gaji sebesar 40%, penerapan kembali program pensiun dan pilihan layanan kesehatan yang lebih baik selama kontrak baru. Tawaran terbaru perusahaan mencakup kenaikan gaji sebesar 30% dan peningkatan kontribusi terhadap program 401k serikat pekerja dan perusahaan, tetapi tidak termasuk penerapan kembali program pensiun.