DETROIT (AP) — Serikat pekerja yang mewakili 45.000 buruh pelabuhan yang mogok di pelabuhan-pelabuhan Pantai Timur dan Teluk AS telah mencapai kesepakatan untuk menunda pemogokan selama tiga hari hingga 15 Januari guna memberikan waktu untuk menegosiasikan kontrak baru.
Serikat buruh International Longshoremen's Association akan segera kembali bekerja. Pemogokan untuk sementara berakhir setelah serikat pekerja dan Serikat Maritim Amerika, yang mewakili perusahaan pelabuhan dan pelayaran, mencapai kesepakatan tentatif mengenai upah, kata serikat pekerja dan pelabuhan dalam pernyataan bersama Kamis malam.
Seseorang yang mengetahui perjanjian tersebut mengatakan bahwa pelabuhan akan meningkatkan kenaikan upah dari sekitar 50% menjadi 62% selama enam tahun. Orang tersebut berbicara dengan syarat anonim karena perjanjian tersebut bersifat tentatif. Setiap kenaikan gaji harus disetujui oleh anggota serikat pekerja sebagai bagian dari ratifikasi kontrak akhir.
Serikat pekerja tersebut melakukan pemogokan pada Selasa pagi karena upah dan otomatisasi tugas di 36 pelabuhan dari Maine hingga Texas setelah kontrak berakhir. Pemogokan ini terjadi pada puncak musim belanja liburan di pelabuhan-pelabuhan yang menangani sekitar setengah dari kargo yang dikirim ke dan dari Amerika Serikat.
Jika pemogokan berlangsung lebih dari beberapa minggu, hal ini meningkatkan risiko kekurangan barang di rak-rak toko. Namun, sebagian besar pengecer menimbun atau mengirimkan barang terlebih dahulu untuk mengantisipasi pemogokan buruh pelabuhan.
“Dengan rahmat Tuhan dan niat baik tetangga kita, hal ini akan terus berlanjut,” kata Presiden Joe Biden kepada wartawan Kamis malam ketika perjanjian tersebut ditandatangani.
Dalam pernyataan berikutnya, Biden memuji kedua belah pihak atas “tindakan patriotik mereka dalam membuka kembali pelabuhan kita dan mengamankan pasokan penting untuk pemulihan dan rekonstruksi Badai Helene.”
Biden mengatakan perundingan bersama sangat penting untuk membangun perekonomian yang lebih kuat dari pusat ke bawah, dari bawah ke atas.
Anggota serikat pekerja tidak diharuskan memberikan suara untuk menghentikan pemogokan. Hingga 15 Januari, pekerja masih terikat kontrak lama yang habis masa berlakunya pada 30 September.
Serikat pekerja telah menyerukan larangan total terhadap otomatisasi di pelabuhan, yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap pekerjaan mereka. Kedua belah pihak juga berselisih soal iuran pensiun dan pembagian royalti dari wadah aksi buruh.
Tepat sebelum pemogokan dimulai, serikat maritim mengatakan kedua belah pihak telah menarik proposal pembayaran awal mereka, yang merupakan tanda awal kemajuan.
(Hak Cipta (c) 2024 The Associated Press. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.)